KURENAH......CERITA ANAK NAGARI

Padang, (tvOne)
Aksi pembalakan haram kayu di kawasan hutan Pulau Cubadak, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), terus berlangsung. Berbagai jenis kayu sudah banyak keluar melalui jalur laut ke daratan Sumbar, tapi belum dipastikan lokasi pembongkarannya. Demikian menurut data dihimpun Antara, Senin (11/1).

Seorang wisatawan yang enggan di sebut namanya, menyebutkan ketika pergi ke kawasan Pulau Cubadak, terlihat banyak kayu yang siap olah turun dari kawasan hutan pulau di perairan Pesisir Selatan itu. Namun, pihaknya tak mengetahui pasti aksi penebangan memiliki izin atau tidak dari pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. Kuat dugaan aksi pembalakan berbagai jenis kayu di hutan Pulau Cubadak dilakukan secara illegal tak sepengetahuan aparat keamanan dan instansi berwenang. "Kita melihat langsung kayu siap olah dikeluarkan dari Pulau Cubadak, tapi selaku masyarakat biasa tentu tak bisa berbuat banyak," ujarnya. Dia prihatin bila aksi penebangan kayu di kawasan tersebut dilakukan tanpa izin resmi.

Secara terpisah anggota Masyarakat Anti Ilegal Logging (MAIL) Sumbar, Roni Saputra, mengatakan, bila pembalakan dilakukan secara ilegal di kawasan hutan Pulau Cubadak, pelakunya harus ditindak. Kendati demikian, menurutnya, Pemkab setempat perlu menelusuri penebangan kayu hutan Pulau Cubadak, apakah pelakunya mengantongi izin atau tidak.

Penebangan kayu di kawasan hutan harus ada izin, meskipun untuk kebutuhan material bangunan rumah masyarakat dan kayu yang boleh ditebang hanya 14 jenis. "Ada ketentuan yang membolehkan 14 jenis kayu ditebang di kawasan hutan, tetapi harus mengantongi izin resmi. Jika kini berlangsung di Pulau Cubadak dan tak ada izin, pembalakan itu harus ditindak tegas oleh aparat," katanya.

Aksi pembalakan liar tak bisa dibiarkan dan harus dihentikan karena Sumbar merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana alam. Justru itu, katanya, jika sudah berlangsung aksi penebangan kayu di kawasan hutan Pulau Cubadak, makanya harus dipertanyakan dan ditelusuri kebenaran izinnya. (Ant)