11.28.2008

Tugas-Tugas Kaum Proletariat Dalam Revolusi Sekarang Ini

Posted on 01.26 by HUKUM HAM DAN DEMOKRASI

oleh V. I. Lenin (1917)

Diterbitkan: 7 April 1917, dalam majalah Pravda No. 26

Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Anonim (Juli 1998) dari teks dalam Marxists' Internet Archive diedit oleh Anonim (Desember 1998).

Saya tidak sampai di Petrograd hingga malam hari tanggal 3 April, dan karena itu dalam pertemuan pada tanggal 4, saya, tentu saja, akan mengantarkan laporan mengenai tugas-tugas proletariat revolusioner hanya atas nama saya sendiri, disertai dengan beberapa reservasi mengenai persiapan yang kurang.

Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan untuk membuat segala sesuatu lebih mudah bagi diri saya sendiri --dan bagi lawan-lawan yang jujur-- adalah mempersiapkan tesis-tesis dalam bentuk tulisan. Saya membacakannya dan memberikan teks tersebut pada Kamerad Tsereteli. Dua kali saya membacakannya dengan amat perlahan: pertama di sebuah pertemuan kaum Bolshevik dan yang kedua dalam sebuah pertemuan yang dihadiri baik kaum Bolshevik maupun Menshevik.

Saya menerbitkan tesis-tesis pribadi ini hanya dengan catatan penjelasan yang paling singkat, yang dikembangkan dalam detil yang jauh lebih luas dalam laporan.
Tesis-tesis
1. Sikap kita dalam menghadapi perang, yang di bawah pemerintahan baru Lvov dkk tak dapat disangkal tetap, dalam bagian Rusia, sebuah perang imperialis yang ganas karena watak dasar kapitalis dari pemerintahan itu, tak boleh diperkenankan secuilpun kelonggaran tehadap "defencisme [1] revolusioner". Proletariat yang berkesadaran-kelas boleh memberikan persetujuannya atas sebuah perang yang revolusioner, yakni sebuah perang yang betul-betul membenarkan defencisme revolusioner, hanya atas syarat:
a) bahwa kekuasaan berada di tangan kaum proletariat dan lapisan-lapisan termiskin buruh tani bersekutu dengan kaum proletariat;
(b) bahwa semua pencaplokan diserahkan kembali dalam tindakan dan bukan hanya dalam kata-kata;
(c) bahwa dalam kenyataan dilakukan sebuah pemutusan hubungan sama sekali dengan semua kepentingan kaum kapitalis.
Mengingat kejujuran yang tak diragukan dari golongan-golongan luas massa penganut defencisme revolusioner itu -- mereka yang menerima perang hanya sebagai sebuah keharusan dan bukan sebagai cara penaklukan negeri lain; mengingat pada fakta bahwa mereka ditipu oleh kaum borjuis, adalah perlu dengan ketelitian yang penuh, ketekunan dan kesabaran untuk menerangkan kekeliruan ini pada mereka, menjelaskan hubungan yang tak terpisahkan antara pihak kapitalis dan perang imperialis, dan untuk membuktikan bahwa tanpa menumbangkan para kapitalis itu adalah mustahil untuk mengakhiri perang dengan sebuah perdamaian demokratis yang sebenarnya, sebuah perdamaian yang tidak dikpaksakan dengan kekerasan.
Kampanye penyebarluasan pandangan ini harus diorganisir di antara parjurit-prajurit di garis depan. Pergaulan yang bersahabat [antara para prajurit dari kedua belah pihak dalam perang – red.
2. Karakteristik utama situasi di Rusia saat ini adalah bahwa negara ini sedang beralih dari tahap pertama revolusi --yang, disebabkan karena kurangnya kesadaran-kelas dan organisasi kaum proletariat, telah menempatkan kekuasaan di tangan kaum borjuis -- menuju tahapan kedua, yang harus menempatkan kekuasaan di tangan kaum proletar dan golongan-golongan termiskin dari kaum tani.
Di satu sisi, transisi ini dicirikan dengan pengakuan penuh akan hak-hak rakyat secara legal (sekarang Rusia adalah yang paling bebas dari semua negara yang terlibat perang di seluruh dunia); di sisi lainnya, tiadanya kekerasan terhadap massa, dan terakhir, transisi ini tercirikan oleh kepercayaan mereka yang tak beralasan terhadap pemerintahan kaum kapitalis, yang merupakan musuh-musuh terburuk untuk perdamaian dan sosialisme.
Situasi ganjil ini menuntut kemampuan kita untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi khusus kerja Partai di antara tumpah ruahnya massa proletar, yang belum pernah terjadi sebelumnya, massa yang kehidupan politiknya baru saja tergugah.
3. Jangan dukung Pemerintahan Sementara; kepalsuan yang penuh dari semua janji-janjinya harus dijelaskan, khususnya janji-janji yang berhubungan dengan penolakan pencaplokan. Selain daripada menerima "tuntutan" yang hanya membiakkan ilusi, agar pemerintahan ini -- sebuah pemerintahan kaum kapitalis -- akan berhenti (sebagai pemerintahan kapitalis) menjadi sebuah pemerintahan imperialis, ilusi tersebut harus dibongkar.
4. Kita harus mengakui bahwa dalam bagian terbesar Soviets of Workers' Deputies (Dewan Utusan Buruh) [2] partai kita masih merupakan minoritas, sejauh ini sebuah minoritas kecil, berhadapan dengan sebuah blok dari seluruh elemen oportunis borjuis kecil, para Sosialis-Kerakyatan dan Sosialis-Revolusioner [3] sampai ke Komite Pengorganisasian (Chkheidze, Tsereteli, dll.), Steklov, dll., dll., yang telah menyerah pada pengaruh kaum borjuis dan menyebarkan pengaruh tersebut di antara kaum proletar.
Massa rakyat harus dibuat melek bahwa Soviet-soviet adalah satu-satunya bentuk yang mungkin dari pemerintahan revolusioner, dan karena alasan itu tugas kita adalah, selama pemerintahan ini menyerah kepada pengaruh kaum borjuis, memberikan massa sebuah penjelasan yang sabar, sistematis dan gigih mengenai kekeliruan-kekeliruan taktik mereka, sebuah penjelasan yang diadaptasikan secara khusus untuk kebutuhan-kebutuhan praktis mereka.
Selama masih dalam minoritas, kerja kita adalah mengkritik dan mengekspos kekeliruan-kekeliruan tersebut tadi, pada saat yang sama kita ajarkan pemindahan seluruh kekuasaan negara ke Soviet-soviet, sehingga rakyat bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka melalui pengalaman.
5. Bukanlah sebuah republik parlementer --untuk kembali dari Soviet-soviet ke sebuah republik parlementer akan merupakan sebuah langkah mundur yang buruk -- melainkan sebuah republik Soviet-soviet yang terdiri atas utusan-utusan para pekerja, buruh tani, dan kaum tani, dari seluruh negeri, dari atas ke bawah.
Penghapusan polisi, angkatan bersenjata, dan birokrasi. [yaitu tentara yang berjaga digantikan oleh seluruh rakyat yang dipersenjatai.]
Gaji seluruh pejabat, yang semuanya dipilih dan dapat diganti tempatnya setiap saat, tidak melebihi rata-rata upah seorang pekerja yang cakap.
6. Titik berat penekanan dalam program agraria dialihkan ke Soviet-soviet yang terdiri atas Utusan-utusan Buruh Tani.
Penyitaan terhadap semua tanah milik.
Nasionalisasi seluruh tanah di dalam negeri, tanah diatur oleh Soviet-soviet lokal yang terdiri atas Utusan-utusan Buruh Tani. Organisasi terpisah dari Soviet-soviet yang terdiri atas Utusan-utusan Tani Miskin. Pendirian sebuah model pertanian di setiap tanah milik yang besar (luasnya berkisar dari 100 hingga 300 desiatin, [4] sesuai dengan daerah dan kondisi-kondisi lainnya, dan sesuai dengan keputusan-keputusan dari badan-badan setempat) di bawah kontrol Soviet-soviet yang terdiri atas Utusan-utusan Buruh Tani, dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
7. Penggabungan segera dari semua bank di negara ini menjadi sebuah bank tunggal nasional, yang akan dikontrol oleh Soviet-soviet.
8. Bukanlah tugas mendesak kita untuk "menerapkan" sosialisme, melainkan semata-mata untuk membawa produksi sosial dan pendistribusian dari produk-produk itu secara sekaligus di bawah kontrol Soviet-soviet.
9. Tugas-tugas partai:
a. Pertemuan mendesak dari kongres Partai;
b. Pengubahan program partai, terutama:
i) Mengenai penyoalan imperialisme dan perang kaum imperialis,
ii) Mengenai sikap kita akan negara dan tuntutan kita untuk sebuah "negara komune"[yaitu, sebuah negara seperti Komune Paris.]
iii) Mengubah program minimum kita yang ketinggalan jaman;
c. Mengganti nama Partai [dari "Sosial-Demokrasi", yang pemimpin resminya di seluruh dunia telah mengkhianati sosialisme dan membelot pada kaum borjuis (para "defencist" dan para "pengikut Kautsky" yang bimbang), kita harus menyebut diri kita sebagai Partai Komunis.]
10. Sebuah Internasional baru.
Kita harus mengambil inisiatif dalam menciptakan sebuah Internasional revolusioner, sebuah Internasional yang melawan para chauvinis sosial dan golongan "Tengah". [Golongan "Tengah" dalam gerakan Sosial-Demokrasi internasional adalah tren yang terombang-ambing antara kaum chauvinis (="para defencist") dan kaum internasionalis, misalnya Kautsky dkk. di Jerman, Longuet dkk. di Perancis, Chkheidze dkk. di Rusia, Turati dkk. di Italia, MacDonald dkk. di Inggris, dll.]
Supaya para pembaca dapat mengerti mengapa secara khusus, sebagai sebuah perkecualian yang jarang, saya harus memberi penekanan terhadap "kasus" (?) mengenai lawan-lawan yang jujur saya mengundangnya untukmembandingkan tesis-tesis di atas dengan keberatan Tuan Goldenberg berikut ini: Lenin, ia (Goldenberg, pent.) bilang, "telah menancapkan panji-panji perang sipil di tengah-tengah demokrasi revolusioner" (dikutip dalam Yedinstro milik Tuan Plekhanov, No. 5)
Bukankah ini sebuah permata tulen?
Saya menulis, menyatakan dan menjelaskan secara elaborasi: "Mengingat kejujuran yang tak diragukan dari golongan-golongan luas massa penganut defencisme revolusioner ... mengingat fakta bahwa mereka diperdaya oleh kaum borjuis, adalah perlu dengan kesempurnaan khas, ketekunan dan kesabaran untuk menerangkan kekeliruan pada mereka ..."
Masih saja tuan-tuan borjuis yang menamai diri mereka sendiri kaum Sosial-Demokrat, mereka yang tidak dimiliki baik oleh golongan-golongan luas atau pun massa penganut defencisme, dengan tenang menekukpandangan-pandangan saya menjadi: "Panji-panji [!] perang sipil" (semuanya tidak ada satu kata pun dalam tesis dan tak sepatah pun dalam pidato saya!) telah ditanam (!) "di tengah-tengah [!!] demokrasi revolusioner...".
Apakah arti dari hal ini? Dengan jalan apa hal ini terbedakan dari agitasi hasutan-untuk-rusuh, dari Russkaya Volya?
Saya menulis, menyatakan dan menjelaskan secara elaborasi: "Soviets of Workers' Deputies (SWD) adalah satu-satunya bentuk yang mungkin dari pemerintahan revolusioner, dan karena alasan itu tugas kita adalah, selama pemerintahan ini menyerah kepada pengaruh kaum borjuis, menghadirkan sebuah penjelasan yang sabar, sistematis dan gigih pada massa mengenai kekeliruan-kekeliruan taktik mereka, sebuah penjelasan yang diadaptasikan secara khusus untuk kebutuhan-kebutuhan praktis massa ini."
Tetap saja lawan-lawan dari cap tertentu menghadirkan pandangan-pandangan saya sebagai sebuah panggilan kepada "perang sipil di tengah-tengah demokrasi revolusioner"!
Saya menyerang Pemerintahan Sementara supaya tidak menetapkan tanggal di muka atau tanggal apa pun, untuk pertemuan dari Majelis Konstituante dan agar membatasi diri dari berjanji. Saya menentang bahwa tanpa Soviets dari Utusan-utusan para Pekerja dan Tentara, pertemuan dari Majelis Konstituante tidak terjamin dan keberhasilannya adalah mustahil.
Dan pandangan yang diatributkan kepada saya adalah bahwa saya menentang pertemuan secepatnya dari Majelis Konstituante!
Saya menamai hal-hal ini sebagai "ocehan", puluhan tahun menjalani perjuangan politik mengajari saya untuk jujur menghargai lawan-lawan sebagai eksepsi yang jarang.

Dalam makalahnya tuan Plekhanov menamai pidato saya sebagai "ocehan". Bagus betul, tuan Plekhanov! Tetapilihatlah betapa ganjil, tak tahu adat, dan betapa dungunya Anda dalam polemik-polemik Anda. Jika saya menyampaikan sebuah pidato ngoceh selama dua jam, bagaimana hadirin yang terdiri dari ratusan orang mentoleransi "ocehan" ini? Lebih jauh lagi, mengapa makalah Anda mengikat keseluruhan kolom menjadi sebuah penilaian atas "ocehan"? Tidak konsisten, luar biasa tidak konsisten!
Tentu saja, jauh lebih mudah untuk meneriaki, menyalahgunakan, dan melolong daripada berusaha untuk membuat hubungan, untuk menjelaskan, untuk mengingat kembali apa yang dikatakan Marx dan Engels pada tahun 1871, 1872, dan 1875, mengenai pengalaman Komune Paris dan mengenai negara macam apa yang diperlukan kaum proletar.
Mantan Marxis Tuan Plekhanov terang-terangan tidak peduli untuk mengingat ulang Marxisme.
Saya mengutip kata-kata Rosa Luxemburg, yang pada tanggal 4 Agustus 1914 menamai Sosial-Demokrasi Jerman sebagai "bangkai berbau busuk". Dan para pengikut Plekhanov, Goldenberg, dan rekan-rekan, merasa "tersinggung". Atas nama siapa? Atas nama kaum chauvinis Jerman, sebab mereka disebut chauvinis!
Mereka mencemplungkan diri mereka sendiri ke dalam kekacaubalauan, kaum chauvinis-sosial Rusia --sosialisdalam perkataan, chauvinis dalam perbuatan.

Catatan penerjemah
1. Defencisme, dari kata "defence" atau "defend" (mempertahankan). Artinya di sini: pihak yang ingin melanjutkan perang.
2. "Soviet": adalah dewan-dewan yang dipilih secara demokratis (dengan hak permanen yang dimiliki oleh para pemilih untuk merecall). Pertama kali dibentuk atas inisiatif para pekerja yang terorganisir di Petrograd (kemudian kota ini menjadi Leningrad) selama berlangsungnya Revolusi Rusia 1905 di mana soviet-soviet ini menjadi sebuah badan perwakilan non-partai yang mampu dan memiliki kesiapan untuk meraih otoritas di mata massa dan tersedia sebagai instrumen kekuatan kelas pekerja. Soviet-soviet muncul lagi pada permulaan Revolusi Rusia tahun 1917, ketika Tsar ditumbangkan. Selama berlangsungnya revolusi ini, kaum Bolshevik memenangkan mayoritas di dalam Soviet-soviet. Dan pada bulan Oktober mereka memimpin kelas pekerja meraih kekuasaan dengan slogan "Semua kekuatan untuk Soviet-soviet".
(Hingga tahun 1992 Rusia masih dihubungkan sebagai Uni Soviet, tetapi sesungguhnya segala sisa-sisa kekuatan demokratik dari Soviet-soviet telah dieliminir sebagai akibat dari peranan kontra-revolusioner kaum stalinis.)
3. Sosialis-Revolusioner: golongan populis yang mewakili pedesaan. Bukan revolusioner dalam artian Marxis.
4. Desiatin: ukuran luas tanah. 1 desiatin = kira-kira 1.25 ha.

No Response to "Tugas-Tugas Kaum Proletariat Dalam Revolusi Sekarang Ini"

Leave A Reply